SIISKA | Sistem Informasi Inovasi Sekolah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

Judul Inovasi

Istana Daring Pusat Pembelajaran Berbasis E-learning

Nama Sekolah

SMAN 1 MEJAYAN - KAB. MADIUN

Mulai Pelaksanaan

04 Jan 2021

Ringkasan Inovasi

  • Permasalahan muncul saat pandemi covid-19 merebak. Pemebelajaran terganggu, anak-anak tidak diperbolehkan masuk sekolah.  Masalah yang ingin dipecahkan  adalah bagaimana cara memberikan pelayan terhadap siswa di masa pandemi seperti saat ini. Karena pemerintah menutup semua sekolah dan kampus demi memutus mata rantai penyebaran virus covid -19 untuk jangka waktu yang belum bisa ditentukan.

    bentuk inovasi sebagai solusinya adalah dengan menciptakan program pembelajaran jarak jauh dalam jaringan dengan menggunakan aplikasi moodle yang sekolah kami beri istilah Istana daring. Dengan istana daring ini semua proses belajar mengajar tetap dapat berlangsung. Bukan hanya penyampaian materi secara tertulis saja yang badapat disampaikan melalui aplikasi ini, namun juga video pembelajaran.

    Dalam memantau kehadiran siswa, dalam aplikasi ini juga tersedia tempat untuk mengisi presensi dalam setiap mapel. Selain itu ada e-presensi  yang juga digunakan untuk mengecek kehadiran siswa namun dalam aplikasi ini ssekaligus bisa merekam photo siswa dan titik koordinat keberadaan siswa.

    Hasil setelah inovasi dilaksanakan adalah pembelajaran lebih aktif, kehadiran siswa lebih terkontrol karena hanya menggunakan satu aplikasi yaitu Istana Daring.

Latar Belakang

  •  Pada tahun 2020 sampai saat ini seluruh dunia mengalami wabah yaitu pandemi covid-19. Krisis kesehatan ini melanda hampir seluruh dunia. Pandemi ini berdampak pada berbagai bidang salah satunya adalah bidang pendidikan. Banyak negara memutuskan untuk menutup sekolah dan  kampus selama masa pandemi covid-19 berlangsung. Dengan adanya hal itu maka pembelajaran jarak jauh salah satu cara yang paling efektif agar pendidikan dan pembelajaran tetap berjalan.

    Gagasan dari inovasi: istana daring pusat pembelajaran berbasis E-learning, merupakan gagasan dari inovasi SMAN 1 Mejayan.  Inovasi ini bertujuan untuk menjawabtantangan yang memaksa siswa harus belajar dari rumah sebagai dampak dari penyebaran virus covid-19.

    Kelompok masyarakat yang mendapatkan manfaat dari inovasi ini adalah guru, siswa yang tentunya dengan pendampinngan orang tua dan seluruh masyarakat luas, karena dengan inovasi ini dapat mencegah dan meminimalkan dampak penyakit yang disebabkan virus covid-19.

Kesesuaian

  • Inovasi yang diterapkan di sekolah kami sangat sesuai dengan permasalahan yang kami hadapi di masa pandemi covid-19

    1. Sisi  kebaikan dan nilai tambah dari inovasi ini adalah memudahkan siswa dan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar meskipun harus dalam jaringan.
    2. Yang awalnya guru menggunakan aplikasi yang bermacam-macam, setelah adanya inovasi ini hanya ada satu aplikasi untuk proses pembelajaran.

Kontribusi

  • Sebutkan kontribusi inovasi terhadap capaian nasional (lihat perpres 59 th 2017) jika ada lebih dari satu tujuan: sesuai dengan perpres 59 tahun 2017 maka komitmen kami dalam mengembangkan inovasi ini adalah tetap dilaksanakannya proses pendidikan dan pengajaran secara partisipatif dengan melibatkan seluruh pihak. Dalam hal ini adalah pihak sekolah dan siswa sekaligus orang tua siswa. Sedangkan kontribusi dari inovasi ini terhadap capian nasional adalah sesuai dengan program merdeka belajar  yang  dicanangkan oleh kemendikbud. Semangat untuk melakukan inovasi adalah hal yang pertama  dalam program merdeka belajar. Pendidk dituntut untuk mengeksplorasi dan menerapkan berbagai macam teori, pendekatandan desain pembelajaran guna menciptakan lingkungan belajar yang inovatif bagi peserta didiknya seta mengembangkan model – model pembelajaran terkini. Masih luasnya ruang inovasi dan belajar inilah yang memerdekakan pendidik untuk terus mengamati, mencoba, menemukan dan merefleksikan tentang bagaimana bentuk pembelajaran jarak jauh yang paling sesuai dengan konteks peserta didiknya.

Deskripsi

  • Istana Daring merupakan media pembelajaran online SMAN 1 Mejayan sebagai pusat sumber belajar menggunakan teknologi elektronikyang berbasis web dengan Learning Management System (LMS) Moodle yang diharapkan mampu menjembatani keterbatasan ruang dan waktu bagi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar serta mampu mempercepat transformasi ilmu pengetahuan, sain, teknologi dan seni secara mudah, cepat akurat dan kredibel.

Nilai Inovatif

  • Inovasi istana daring sebagai pusat pembelajaran berbasis E-learning ini adalah merupakan hal  yang baru saat pandem i ini. Karena meskipun proses pembelajaran secara daring sebelumnya pernah kami lakuakan diantaranya adalah melalui aplikasi WA, Goog;e classroom ataupun ruang kelas dalam aplikasi ruang guru, namun dalam inovasi kami yaitu istana daring, semua pembelajaran jarak jauh dapat dilakukan di aplikasi ini sekaligus mengisi presensi. Semua guru mapel dapat menggunakan aplikasi ini dengan mudah dan siswa dapat mengakses pembelajaran lewat satu apliokasi yang sama.

Sumber Daya

  • Sumber daya yang kami gunakan dalam pengembangan inovasi ini adalah: sumber daya keuangan,  sumber daya manusia, sumber daya metode dan peralatan. Semua inovasi memerlukan biaya, sehingga keuangan merupakan hal yang utama di samping sumber daya manusia yang cakap untuk menciptakan dan mengembangkan inovasi ini. Kemudian metode dan peralatan juga merupakan hal yang sangat penting.

    Lagkah- langkah   untuk menggerakkan dan mengoptimalkan seluruh sumber daya yaitu dengan merancang anggaran, membentuk tim atau kepanitiaan, yang bselanjutnya tetap melaksanakan pendampingan terhadap guru mapel ataupun siswa jika ada suatu permasalahan.

Strategi Inovasi

  • 1.      Strategi institusional berupa regulasi

    Regulasi yang diterapkan dalam pengaplikasian inovasi ini sama dengan regulasi  siswa  yang diterapkan disekolah.

    2.      Strategi sosial berupa partisipasi/kolaborasi dengan pemangku kepentingan dan dukungan masyarakat karena adanya kebutuhan/ kepentingan publik yang harus dipenuhi.

    Dalam penerapan inovasi ini tentu ada partisipasi seluruh warga sekolah, masyarakat yang dalam hal ini adalah siswa dan orang tua siswa, serta mengetahui komite

    3.      Strategi managerial berupa peningkatan kapasitas SDM, penjaminan kualitas dan/atau pemberlakuan SOP.

    Dalam peningkatan Sumber Daya Manusia, sekolah telah mengadakan pelatihan khusus seperti  workshop&  IHT  yang berkaitan dengan inovasi sekolah.

Pelaksanaan Dan Evaluasi

  • Inovasi ini telah dievaluasi secara internal. Evaluasi dilakukan setiap saat  dengan cara mengecek kelancaran server, mengenali kendala atau permasalhana yang muncul baik dari pihak guru ataupun siswa, mengecek kehadiran dan partisipasi siswa dalam kelas daring. Sedangkan untuk evaluasi secara keseluruhan dilakukan di setiap akhir semester.

  • Metode pelaksaan evaluasi adalah dengan cara mengumpulkan data dari guru dan siswa mengenai kelebihan dan kelemahan inovasi , serta sekligus penyelesaian jika memang ditemukan permasalahan.

    Waktu pelaksanaan evaluasi:

    1. Setiap saat  selesai pembelajaran
    2. Setiap semester
    3.   Indikator kinerja dalam inovasi ini adalah: kebijakan, sumber daya dan hasil inovasi

Hasil Evaluasi

  • salah satu ouput dari inovasi  ini adalah memberikan peluang bagi para guru untuk mengembangkan diri, yang sebelumnya tidak pernah dipersiapkan oleh guru. Sedangkan bagi para siswa, mereka lebih aktif di pembelajaran. Pengumpulan tugas lebih bagus karena semua tugas dari seluruh mata pelajaran dikumoulkan melalui istana daring. Orang tua lebih mudah mengontrol kegiatan dan hasil penilaian secara online melalui istana daring.

    Sedangkan outcome dari  inovasi ini adalah guru sudah lebih terbiasa untuk memanfaatkan inovasi ini dan kepuasan siswa terhadap pembelajaran lebih tinggi prosentasenya.

          Lengkapi  dengan data: 100% guru menggunakan aplikasi dari hasil inovasi ini, 97% diantaranya aktif dan 3% pasif. Pasif disini yaitu guru masih tetap mempunyai akun dalam aplikasi tersebut, namun tidak aktif menggunakannya. Mereka lebih suka memberikan materi dan penugasa dengan aplikasi lain yang menurut mereka leibh mudah. Sedangkan keaktifan dan kehadiran siswa mencapai sekitar 90%.

           Dari hasil evaluasi ditemukan beberapa permasalahan baik ditingkat guru maupun siswa. Tindak lanjut apabila ada permasalahan adalah dengan cara menyelesaikan semua permasalahan yang dialami oleh guru maupun siswa.

     

Covid-19

  • Sekolah adalah pelayan masyarakat. Dalam hal ini adalah siswa. Sebagai pelayan masyarakat maka harus bisa malyani dalam situasi apapun. Saat situasi normal, sekolah melayani siswa dengan pemebelajaran tatap muka, dan melaksanakan berbagai macam kegiatan secara langsung. Namun disaat pandemi seperti nsekarang ini, sekolah melayani siswa dengan cara yang sangat berbeda. Yaitu pembelajaran jarak jauh, yang dalam hal ini adalah dalam jaringan. Pembelajaran ini memang tidak bisa secara langsung namun dengan cara menggunakan jaringan internet. Jadi baik guru maupun siswa harus mempunyai fasilitanya. Dengan demikian penyesuaian layanan tetap bisa dilakukan, guru bisa melaksanakan kewajibannya dan siswa tetap bisa memperoleh haknya.

Pemangku Inovasi

  • elaskan pemangku kepentingan mana yang terlibat , dan apa peran dan kontribusi mereka dalam merancang, melaksanakan, melaksanakan dan mengevaluasi inovasi ini

    Keterlibatan dari seluruh pemangku kepentingan  di sekolah atau yang di kenal dengan istilah stakeholder sangat berperan penting  dalam mewujudkan keberhasilan dalam pelaksanaan inovasi di sekolah . pemangku kepentingan internal sekolahlah yang selalu terlibat dalam keberhasilan pelaksaan sekaligus mengevaluasi inovasi ini. Pemangku kepentingan internal  terdiri dari pihak- pihak yang secara langsung bekerja dalam sistem sekolah setiap harinya, yang terdiri dari warga sekolah, komite sekolah, dinas pendidikan dan orang tua atau wali siswa.

Faktor Penentu

  • Faktor penentu keberhasilan  dari inovasi ini  diantaranya adalah , faktor eksternal, internal dan kontekstual. Faktor eksternal diantaranya adalah kendala waktu, tekanan dari keluarga dan kurangnay dukungan dari lingkungan sekitar dan juga faktor keuangan.

     Faktor internal dalam hal ini adalah faktor dari kedisplinan siswa.

    Sedangkan faktor kontekstual adalah lebih cenderung kepada media aplikasi yang tidak ramah kepada penggunanya, kurang menguasai penggunaan teknologi, perasaan terisolasi karena harus belajar manfieir serta kurangnya kehadidiran yang terstruktur  yang dapat membimbing secara langsung

Video Inovasi