SIISKA | Sistem Informasi Inovasi Sekolah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

Judul Inovasi

Pelayanan Belajar Tuntas Di Masa Pandemi

Nama Sekolah

SMAN 1 NGAWI - KAB. NGAWI

Mulai Pelaksanaan

01 Apr 2020

Ringkasan Inovasi

Pandemi Covid-19 memaksa semua kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring. Tidak semua peserta didik mampu mengikuti daring dengan baik. Banyak kendala yang dihadapi peserta didik didalam mengikuti pembelajaran daring terutama permasalahan paket data dan juga handphone yang memadai. Selain permasalahan tersebut, kondisi pembelajaran daring yang dilakukan secara jarak jauh menjadikan pengawasan guru terhadap peserta didik cukup kurang. Hal ini tentunya bisa menjadi peluang untuk tidak mengikuti pembelajaran bagi peserta didik yang tergolong nakal atau malas. Inovasi yang dihadirkan adalah pelayanan belajar tuntas di masa pandemi, jadi baik peserta didik yang terkendala fasilitas belajar maupun peserta didik yang mempunyai permasalahan akademik bisa diatasi melalui program ini. Hasilnya untuk peserta didik dengan kendala fasilitas pembelajaran daring cukup positif, akan tetapi untuk siswa dengan permasalahan akademik efektivitasnya masih belum bisa maksimal, dikarenakan terkendala kondisi pandemi yang naik turun sehingga tidak bisa mengundang peserta didik yang mempunyai masalah akademik untuk belajar daring dari sekolah.

Latar Belakang

Sistem SKS pada Sekolah Menengah Atas menerapkan sistem pembelajaran tuntas. Sistem pembelajaran tuntas ini mengharuskan peserta didik menuntaskan semua Kompetensi Dasar yang ada. Tingkat kecepatan peserta didik dalam menuntaskan Kompetensi Dasar ini dibagi menjadi pembelajar cepat (2 tahun lulus), pembelajar normal (3 tahun lulus), dan pembelajar lambat (4 tahun lulus). Kondisi latar belakang peserta didik yang beragam baik secara kemampuan akademik maupun kondisi ekonomi keluarga menjadi sebuah tantangan bagi pelaksanaan pembelajaran tuntas dalam sistem SKS. Tantangan ini bertambah ketika wabah virus korona mulai masuk ke Indonesia pada Maret 2020. Wabah ini mengharuskan semua kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring. Pembelajaran daring tentunya membutuhkan berbagai perangkat pendukung yang harus dipenuhi oleh peserta didik, diantaranya adalah handphone dan paket data. Pada era pembelajaran pandemi tidak hanya menghambat peserta yang kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan handphone dan paket data yang mendukung proses pembelajaran, akan tetapi guru juga akan mengalami sulitnya pengawasan peserta didik didalam mengikuti pembelajaran. Angka ketidakhadiran siswa pun semakin meningkat karena hal ini.

Berdasarkan permasalahan tersebut, SMAN 1 Ngawi menghadirkan solusi komprehensif dalam mewujudkan pelayanan belajar tuntas dimasa pandemi. Program ini bertujuan mengatasi semua permasalahan pembelajaran yang muncul terutama dimasa pandemi. Sasaran utama program ini adalah peserta didik SMAN 1 Ngawi yang mengalami kendala dalam melaksanakan sistem pembelajaran tuntas.

Kesesuaian

Kategori inovasi yang dilakukan pada proposal ini adalah pendidikan. Pelayanan belajar tuntas adalah hal pokok yang harus dilakukan oleh instansi pendidikan seperti SMAN 1 Ngawi untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Kontribusi

SDGs: Menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua.

Kontribusi: demi mewujudkan penjaminan kualitas pendidikan yang merata, maka setiap penyelenggara pendidikan dalam hal ini adalah sekolah harus tetap bisa menjaga kualitas pendidikannya tak terkecuali dimasa pandemi. Hal ini bisa terwujud secara merata pada SMAN 1 Ngawi jika semua siswa tetap mendapat pelayanan pembelajaran secara menyeluruh di masa pandemi ini.

Deskripsi

Pelayanan belajar tuntas di SMAN 1 Ngawi dibagi menjadi 2 kategori, yaitu:

  • Pelayanan peserta didik yang terkendala fasilitas belajar

Pelayanan ini difokuskan pada pemberian handphone dan pemberian pulsa kepada peserta didik. Pemberian handphone difokuskan untuk peserta didik yang berasal dari keluarga kurang mampu serta tidak memiliki handphone atau mempunyai handphone akan tetapi rusak. Sedangkan pemberian pulsa juga demikian, diberikan kepada peserta didik yang berasal dari keluarga kurang mampu. Kedua skema pelayanan belajar ini melibatkan wali kelas sebagai penggali informasi peserta didik yang termasuk dalam kriteria penerima bantuan. 

  • Pelayanan peserta didik dengan permasalahan akademik

Pelayanan ini dilakukan untuk melakukan tindak lanjut terhadap peserta didik yang memiliki permasalahan pendidikan. Permasalahan pendidikan yang dimaksud adalah tidak mengikuti pembelajaran daring serta tidak mengumpulkan tugas. Identifikasi permasalahan awal dilakukan oleh guru mata pelajaran dengan melakukan perekapan data kehadiran serta pengumpulan tugas peserta didik. Langkah kedua adalah pengumpulan data oleh wali kelas. Setelah peserta didik dengan permasalahan akademik teridentifikasi, dilakukan pemanggilan peserta didik untuk belajar daring dari sekolah. Peserta didik yang telah dipanggil kemudian disebar pada kelas - kelas yang ada untuk mengikuti pembelajaran daring dari sekolah. Peserta didik yang dipanggil juga diwajibkan untuk melakukan presensi manual. Pemanggilan peserta didik ke sekolah ini dilakukan di luar masa Lockdown maupun PPKM, serta tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

Nilai Inovatif

Pandemi corona ini merupakan suatu kondisi baru didunia pendidikan, begitu pula dengan pembelajaran daring. Hal ini artinya pemberian handphone dan pemberian pulsa kepada peserta didik untuk keperluan pembelajaran juga merupakan suatu hal yang baru dan belum pernah dilakukan sebelumnya.

Sumber Daya

Sumberdaya pertama yang dibutuhkan tentunya keuangan yang diambilkan dari anggaran keuangan sekolah. Sedangkan untuk SDM yang terlibat adalah guru mata pelajaran, guru BK, serta wali kelas. 

Untuk dapat memastikan semua elemen yang terlibat melakukan semua skema inovasi sesuai rencana, rancangan inovasi ini disampaikan secara langsung oleh kepala sekolah pada rapat dinas diawal masa pandemi.

Strategi Inovasi

Pada tahun ajaran baru ini akan segera dilakukan sosialisasi lagi terkait keberlanjutan program ini. Sementara ini sumber dana masih tetap diambilkan dari dana operasional sekolah. 

Pelaksanaan Dan Evaluasi

Belum ada evaluasi secara komprehensif, namun sudah dilakukan evaluasi kecil yang hasilnya secara garis besar program ini cukup membantu peserta didik didalam mengatasi permasalahan pembelajaran. 

Belum ada evaluasi secara formal, evaluasi baru sekedar dilakukan secara informal (lisan). Hal ini dikarenakan awal tahun ajaran baru ini masih diterapkan PPKM yang tidak memungkinkan melakukan evaluasi secara formal. 

Hasil Evaluasi

-

Covid-19

Layanan ini muncul karena adanya pandemi Covid-19, jadi seluruh program sudah sesuai dengan kondisi pandemi Covid-19.

Pemangku Inovasi

Pemangku kepentingan yang terlibat adalah kepala sekolah SMAN 1 Ngawi. Peran kepala sekolah dalam hal ini adalah sebagai pimpinan lembaga yang mengeluarkan dana serta memberikan instruksi secara langsung kepada semua guru yang akan dilibatkan dalam program ini.

Faktor Penentu

Faktor penentu keberhasilan program ini adalah sinergi semua guru mata pelajaran, guru BK, serta wali kelas. Kendala yang dihadapi adalah pemanggilan peserta didik yang memiliki permasalahan akademik terkendala oleh kondisi pandemi yang naik turun. Sehingga ketika penerapan PPKM atau lockdown, pihak sekolah juga tidak akan berani melakukan pemanggilan dikarenakan alasan prokes.

Video Inovasi