SIISKA | Sistem Informasi Inovasi Sekolah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

Judul Inovasi

Sma Negeri 1 Badegan Bertabur Prestasi Berkat Metode “outside The Box\"

Nama Sekolah

SMAN 1 BADEGAN - KAB. PONOROGO

Mulai Pelaksanaan

01 Jul 2019

Ringkasan Inovasi

Kemampuan literasi siswa sekarang ini sangat rendah. Rendahnya kemampuan literasi tersebut dapat dilihat salah satunya dari kurangnya minat baca siswa. Hal tersebut menjadi masalah pendidikan di masa sekarang. Padahal dengan kemudahan akses informasi seharusnya siswa dapat lebih mudah untuk mendapat sumber bacaan dan sumber belajar literasi lainnya.


Permasalahan rendahnya literasi erat kaitannya dengan minat belajar siswa. Pembelajaran di sekolah yang masih menggunakan metode konvensional kerap menjadi alasan turunnya minat belajar siswa. Padahal ketika minat belajar siswa tinggi maka dapat memberi pendorong agar siswa dapat belajar dengan giat dan dapat berprestasi dalam berbagai bidang.


Berdasarkan permasalahan di atas, penulis terinspirasi untuk memberikan sebuah gagasan atau ide untuk menumbuhkan minat belajar melalui minat baca dan menulis karya ilmiah berbentuk “essay” agar siswa berprestasi melalui metode “Outside the Box” 


Metode “Outside the Box adalah cara berpikir diluar kebiasaan seseorang yang ditunjang dengan rasa ingin tahu yang tinggi untuk menemukan solusi dalam menyelesaikan sebuah masalah.


Langkah kegiatan yang dilakukan dalam metode “Outside the Box” adalah One Day One Problem, One Day One Idea, One Day One Paragraph, Give

Appreciation, dan Swap Roles. 


Hasil yang diperoleh dari metode “Outside the Box” adalah meningkatnya literasi dan minat belajar siswa sehingga banyak prestasi yang diperoleh oleh siswa dalam lomba karya essay, baik tingkat kabupaten, karesidenan, provinsi, dan nasional. Bahkan beberapa siswa memperoleh “golden ticket” masuk perguruan tinggi negeri/swasta tanpa tes karena kejuaraan lomba yang dihasilkan. Berkat prestasi inilah akhirnya SMA Negeri 1 Badegan

bertabur prestasi.

Latar Belakang

Kemampuan literasi siswa sekarang ini sangat rendah. Rendahnya kemampuan literasi tersebut dapat dilihat salah satunya dari kurangnya minat baca siswa. Hal tersebut menjadi masalah pendidikan di masa sekarang. Padahal dengan kemudahan akses informasi seharusnya siswa dapat lebih mudah untuk mendapat sumber bacaan dan sumber belajar literasi lainnya.


Permasalahan rendahnya literasi erat kaitannya dengan minat belajar siswa. Pembelajaran di sekolah yang masih menggunakan metode konvensional kerap menjadi alasan turunnya minat belajar siswa. Padahal ketika minat belajar siswa tinggi maka dapat memberi pendorong agar siswa dapat belajar dengan giat dan dapat berprestasi dalam berbagai bidang.


Berdasarkan permasalahan di atas, penulis terinspirasi untuk memberikan sebuah gagasan atau ide untuk menumbuhkan minat belajar melalui minat baca dan menulis karya ilmiah berbentuk “essay” agar siswa berprestasi melalui metode “Outside the Box”

Kesesuaian

Permasalahan rendahnya literasi dan minat belajar siswa sesuai dengan kategori inovasi dalam bidang pendidikan karena literasi juga merupakan faktor penting dalam memajukan pendidikan di Indonesia.

Kontribusi

Inovasi yang dilakukan juga turut andil dalam capaian nasional sustainable goals nomor 4 berupa Menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua. Karena dengan inovasi ini banyak siswa menjadi dapat kesempatan belajar dengan lebih baik.

Deskripsi

Metode “Outside the Box adalah cara berpikir diluar kebiasaan seseorang yang ditunjang dengan rasa ingin tahu yang tinggi untuk menemukan solusi dalam menyelesaikan sebuah masalah.


Langkah kegiatan yang dilakukan dalam metode “Outside the Box” adalah One Day One Problem, One Day One Idea, One Day One Paragraph, Give

Appreciation, dan Swap Roles. 


Setiap hari siswa diminta mencari dan mendata setiap masalah yang terjadi di lingkungan sekitar dengan cara masing masing tanpa dibatasi aturan yang mengikat lalu setelah itu saling bertukar informasi dengan siswa lain.


Siswa diberikan  kesempatan  memaparkan  ide  yang  sesuai dengan pemahamannya masing masing kemudian meminta siswa yang lain untuk memberikan tanggapan.


Siswa diminta  menuangkan masalah dan ide yang didapatkan ke dalam sebuah karya setiap harinya minimal 1 paragraf.


Siswa yang berhasil menyelesaikan karyanya diapresiasi dengan memberi pujian dan kesempatan karya mereka diikutkan kompetisi.


Siswa diberikan kesempatan mengeksplorasi dan mengekspresikan dirinya menjadi seorang mentor atau guru  dan kita menempatkan diri sebagai seorang siswa agar mereka lebih percaya diri tampil di depan umum.

Nilai Inovatif

Kelebihan  dari  inovasi  “Outside  the  Box” antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Dalam proses pelaksanaannya tidak membutuhkan anggaran pembiayaan yang banyak;

2. Proses pembelajarannya sederhana, namun runtut, sistematis, dan mengikuti budaya anak muda;

3. Diskusi dan komunikasi dapat tumbuh dengan baik dan terjalin silaturahmi dan persahabatan menjadi lebih erat; 

4. Siswa  mendapat  kesempatan  berekspresi  seluas luasnya tanpa tekanan dan paksaan; 

5. Siswa  terbiasa  disiplin,  tanggung jawab,  dan mempunyai keberanian tampil di depan umum; 

6. Tumbuhnya  rasa  percaya  diri  di kalangan  siswa karena mampu melahirkan karya essay yang berkarakter dan berkualitas.

Sumber Daya

Anggaran yang dikeluarkan dalam inovasi ini ditanggung bersama pihak sekolah dan partisipasi masyarakat (wali murid) khususnya dalam membantu akomodasi ketika akan berkompetisi di berbagai perlombaan.

Strategi Inovasi

Strategi keberlanjutan dalam inovasi ini :

1. Dibentuknya ekstrakurikuler KIR di sekolah

2. Berkolaborasi dengan masyarakat (wali murid) dalam membantu akomodasi siswa untuk dapat mengikuti perlombaan di berbagai daerah.

3. Menambah tim literasi sekolah dan pembina ekstrakurikuler

Pelaksanaan Dan Evaluasi

Evaluasi secara internal dari dalam sekolah juga dilakukan pada inovasi ini. Hasil evaluasi tersebut berupa terbentuknya regulasi dan anggaran yang disesuaikan dengan kondisi saat ini.

Evaluasi inovasi ini dilakukan secara internal setiap tahun dengan memperhatikan situasi dan kondisi sekolah. Indikator dalam inovasi ini mulai dari jumlah siswa yang berminat untuk bergabung sampai dengan perolehan jumlah prestasi siswa setiap tahun.

Hasil Evaluasi

Output yang didapat ketika melaksanakan inovasi ini adalah meningkatnya literasi dan minat belajar siswa sekaligus meningkatnya prestasi siswa dalam berbagai perlombaan.

Outcome yang didapat berupa meningkatnya jumlah siswa yang diterima perguruan tinggi negeri maupun swasta bahkan banyak siswa mendapat golden ticket masuk perguruan tinggi negeri tanpa tes meskipun masih belum lulus SMA.

Tercatat jumlah prestasi SMAN 1 Badegan tingkat kabupaten sampai nasional tahun 2019/2020 sebanyak 147 sedangkan pada tahun 2020/2021 mengalami peningkatan sebanyak 197 prestasi.

Covid-19

Pandemi yang terus berlanjut ini tidak menyurutkan semangat dalam melakukan inovasi. Terbukti inovasi metode Outside The Box ini dapat terus berjalan dengan melakukan pembimbingan secara daring melalui smartphone. Berbagai cabang perlombaan pun dapat terus diikuti secara daring dan di masa pandemi ini tercatat sudah mendapatkan 145 prestasi tingkat kabupaten sampai nasional

Pemangku Inovasi

Kepala sekolah, guru, dan pembina ekstrakurikuler turut andil dalam membimbing siswa dalam inovasi ini


Wali Murid juga turut berkontribusi dengan membantu dalam hal akomodasi siswa ketika mengikuti perlombaan di berbagai daerah.

Faktor Penentu

Faktor penentu dalam inovasi ini adalah ketekunan dan kesabaran dalam melakukan pembinaan. Sebagai pembimbing juga harus bisa menyesuaikan diri dengan siswa. Selain itu anggaran dari sekolah dan partisipasi dari wali murid juga sangat membantu dalam mensukseskannya inovasi ini.

Video Inovasi