SIISKA | Sistem Informasi Inovasi Sekolah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

Judul Inovasi

Bastyasaka Belajar Online (bbo) Smagajo Belajar Dimanapun Kapanpun Sebagai Solusi Pembelajaran Daring Di Era Pandemi

Nama Sekolah

SMA NEGERI 3 JOMBANG - KAB. JOMBANG

Mulai Pelaksanaan

01 Nov 2019

Ringkasan Inovasi

SMA Negeri 3 Jombang merupakan salah satu sekolah rujukan yang ada di Jombang. Sekolah ini mulai menerapkan sistem pembelajaran berbasis IT. Pada awalnya, Pemerintah Pusat dan Daerah telah menerapkan sistem Ujian berbasis komputer. Permasalahan tersebut muncul karena di SMAN 3 Jombang masih menggunakan sistem konvensional atau ujian berbasis Lembar Jawaban Komputer. Namun yang terjadi sistem pengoreksiannya masih manual tidak menggunakan komputer. Selain itu, lamanya waktu yang dibutuhkan dalam persiapan menghadapi Penilaian, baik Penilaiah Harian (PH), Penilaian Tengah semester (PTS), dan Penilaian Akhir Tahun (PAT) menyebabkan ujian tidak efektif dan memakan banyak biaya.

Permasalahan lain muncul karena bapak/ibu guru kesulitan mengarsip tugas siswa karena masih menggunakan kertas. Penggunaan presensi manual juga dinilai tidak efektif. Hal tersebut yang menjadi permasalahan awal sehingga diciptakannya Sistem Pembelajaran Daring yang Terintegrasi. Pada tahun 2019, inovasi tersebut diajukan dan mulai dikerjakan dalam kurun waktu dua bulan. Mengingat sumber daya yang ada di SMAN 3 Jombang masih terbatas, Uji Coba pertama dilaksanakan pada Penilaian Tengah Semester (PTS) Genap Tapel 2019-2020.

Uji Coba pertama itulah yang menjadi titik awal berkembangnya sistem pembelajaran daring berbasis web. Sistem tersebut dinamakan Bastyasaka Belajar Online (BBO), Aplikasi tersebut menggunakan platform website dengan alamat lms.sman3jombang,sch.id. Permasalahan tersebut terus berkembang hingga dapat digunakan secara sempurna oada awal tahun 2020 saat terjadinya Pandemi COVID-19 hingga saat ini yang telah mengalami beberapa upgrade.

BBO menghasilkan perubahan besar pada sistem pembelajaran dan penilaian yang ada di SMAN 3 Jombang. Penilain dapat dilakukan secara cepat dan mudah karena sistem bank soal yang memungkinkan guru menambah soal untuk dipakai kembali. Sistem Pembelajaran menggunakan topik dan kelas sehingga guru dan siswa memiliki kelas daring yang nyaman. Selain itu sistem presensi juga dapat diakses melalui BBO, kemudahan siswa dalam presensi juga menjadi salah satu hasil inovasi BBO.

Latar Belakang

Bastyasaka Belajar Online (BBO) merupakan Integrated Learning Management System berbentuk aplikasi website yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran yang ada di SMAN 3 Jombang. Inovasi ini memiliki tiga tujuan utama. Tujuan pertama adalah meningkatkan mutu pendidikan sekolah berbasis IT. Tuntutan era globalisasi berpengaruh besar dalam sistem pembelajaran di Indonesia. Kemendikbud melalui Permendikbud nomor 19 tahun 2014 menjelaskan mengenai Pemebelajaran Jarak Jauh pada tingkat sekolah jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah sebagai perluasan dan pemerataan akses pendidikan, serta meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan dasar dan menengah. Penggunaan IT dalam dunia pendidikan sudah dibiasakan dalam skala Nasional melalui UNBK dan USP-BKS hingga tahun 2019. Sedangkan dalam skala sekolah masih menggunakan lembar jawaban komputer atau menggunakan jawaban di kertas manual. Tujuan Kedua, meningkatkan kemudahan pembelajaran pada siswa dan guru di era pandemi. Sebelum adanya inovasi ini, guru memerlukan banyak waktu dalam mempersiapkan pembelajaran dan ujian. Tujuan ketiga, Sistem pendokumentasian praktis dalam pembelajaran siswa dan kinerja guru. Selama ini, guru harus mengisi jurnal mengajar secara manual, mengumpulkan lembar tugas siswa yang tidak terhitung jumlahya, dan penyimpanan yang memungkinkan dokumentasi tersebut hilang

Kesesuaian

Inisiatif ini sesuai dengan kategori inovasi pendidikan. Perubahan pola pendidikan selaras dengan pelaksanaanya ditingkat satuan unit kerja. Selama ini pemanfaatan teknologi di SMAN 3 Jombang masih belum maksimal karena pembelajaran masih dilaksanakan secara konvensional. Bahkan di Jombang belum ada SMA yang mendapat aksen SMA berbasis IT. Inisisatif ini meningkatkan mutu pendidikan yang ada di SMAN 3 Jombang sesuai dengan tuntutan jaman dan akan ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan yang berkelanjutan. Sistem pembelajaran konvensional diubah menjadi pembelajaran berbasis IT dengan menerapkan sistem pembelajaran daring. Sistem ini memungkinkan ruang kelas pembelajaran daring, ujian berbasis bank soal, presensi daring,  dokumentasi tugas, soal dan materi.

Kontribusi

Bastyasaka Belajar Online (BBO) memiliki tujuan yang sesuai dengan SDGs. Kesesuaian ini sejalana dengan memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, juga mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua. Penggunaan aplikasi BBO ini dapat digunakan secara terus menerus dan dapat dikembangkan menjadi aplikasi yang memeiliki jaringan lebih luas. Dengan aplikasi ini, sekolah lain dapat menggunakan sebagai sistem pembelajarannya sehingga daat meningkatkan kualitas yang setara. Selain itu penggunaan aplikasi ini menjamin pendidikan semakin berkualitas dengan menawarkan kemudahan dan keefektifan pembelajaran di masa pandemi. Salah satu butir penting dari SDGs yang paling sesuai adalah membangun dan meningkatkan mutu fasilitas pendidikan yang sensitif terhadap gender, anak dan disabilitas dan menyediakan lingkungan belajar yang aman, tanpa kekerasan, inklusif dan efektif bagi semua. Aplikasi BBO ini dapat dikembangkan dan digunakan di sekolah manapun dengan sistem yang mudah dipelajari dan diterapkan di kawasan baru.

Deskripsi

Inisiatif ini memberikan dampak positif khususnya pada guru dan siswa di SMA Negeri 3 Jombang khususnya bagi pembelajaran di era pandemi COVID-19. Sebelum tahun 2019 pembelajaran di SMAN 3 Jombang masih terbilang konvensional dengan menerpakan metode pengajaran yang belum sepenuhnya memanfaatkan teknologi. Penilaian sekolah yang masih menggunakan pola ujian kertas, koreksi manual dan pembelajaran yang tidak terdokumentasikan membuat bapak/ibu guru kerepotan dalam melaksanakan pembelajaran.

Mulai dari tahun 2019 bulan September, Bastyasaka Belajar Online resmi diluncurkan sebagai system penilaian daring di SMAN 3 Jombang. Penilaian Akhir Semester menjadi salah satu bukti kesuksesan penggunaan system BBO dalam pembelajaran di SMAN 3 Jombang. Sebelumnya jika menggunakan penilain secara konvensional (Ujian berbasis Kertas), persiapan Penilaian Akhir Semester sudah dilaksanakan 3 minggu sebelumnya, namun dengan adanya BBO persiapan hanya cukup satu minggu saja.

Pada tahun 2020 pemerintah resmi menutup sekolah tatap muka dan menggantikannya dengan sekolah daring. Dengan adanya Bastyasaka Belajar Online (BBO) SMAN 3 Jombang telah siap melaksanakn sekolah bersistem full daring. Bapak/Ibu guru telah menyiapkan bank materi dan soal, sehingga setiap harinya pembelajaran di SMAN 3 Jombang tetap lancar dan tanpa kendala. Pada bulan Mei 2020, Presensi daring menggunakan sistem BBO sudah diberlakukan untuk siswa SMAN 3 Jombang. 

Nilai Inovatif

Inovasi Pembelajaran dengan menggunakan media BBO ini memiliki perbedaan dengan sistem pembelajaran yang lain. Perbedaan tersebut :

1. Sistem aplikasi yang mudah dipahami

2. Memuat Bank soal dan Materi

3. Sebagai basis data induk pembelajaran di SMAN 3 Jombang

4. Dapat dikembangkan menjadi Presensi daring

5. Digunakan sebagai media pemilihan Calon Ketua OSIS

6. Sistem ujian menggunakan random soal dan bank soal

7. Analisa penilaian dan peningkatan kemampuan belajar siswa

8. Sistem dengan akun single guru, siswa dan operator

9. Menggunakan server pribadi milik sekolah.

Sumber Daya

Sumber daya manusia yang terlibat sebagai pengembang dan pengelola adalah TIM IT SMAN 3 Jombang sebanyak tiga orang. Selain itu, seluruh guru yang ada di SMAN 3 Jombang dilibatkan sebagai pengajar. Siswa terlibat sebagai pengguna aktif sebanyak 1000 orang.

Penggunaan server utama membutuhkan komputer server dengan spesifikasi RAM 16Gb, dengan SSD sebesar 256Gb dan penggunaan prosesor Intel core I7. Penggunaan jaringan sekolah yang memungkinkan 1000 pengguna di saat yang sama memerlukan bandwith sebesar 300Mb/Sec. Anggaran yang dibutuhkan dalam proses pembangunan awal dan pengembangannya sekitar Rp15.000.000. Namun anggaran ini dapat berkurang atau lebih sesuai dengan kriteria alat yang digunakan. Sumber dana tersebut dapat diajukan melalui dana BOS, BPOPP dan Komite Sekolah.

Inovasi yang baru dimulai pada tahun 2019, Bastyasaka Belajar Online hanya mengandalkan tim IT yang terdiri atas  tiga orang sebagai penanggungjawab untuk mengelola dan mengembangkan sistem tersebut. Selain itu, untuk mengoptimalkan penggunaan BBO, MGMP sekolah dilibatkan dalam membuaat materi dan membuat soal sesuai dengan mata pelajarannya masing-masing. Setiap guru berhak memiliki bank soal dan materi tersendiri, namun dapat digunakan secara bersama oleh guru lain dalam satu mata pelajaran. Peran walikelas untuk mengoordinasi siswanya dan memantau siswa dalam mengikuti pembelajaran daring juga menjadi faktor maksimalnya penggunaan aplikasi ini.

Strategi Inovasi

Inovasi ini mencakup aspek pendidikan, sosial dan lingkungan. Program ini diawali sejak Nopember 2019 dan akan terus berlanjut sampai adanya pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, juga mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua yang sejalan dengan SDGs. Keberlanjutannya terjamin karena masuk dalam rencana strategis jangka menengah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur 2019-2024. Inovasi ini masuk program unggulan dengan didikung oleh: (1) Peraturan Daerah Jatim Nomor 11 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pendidikan, (2) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, (3) Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Adanya Nota kesepahaman dan komitmen antara stakeholder memastikan bahwa inovasi ini berkelanjutan.

Secara sosial, program ini dapat meningkatkan pengawasan pembelajaran antara guru, siswa dan walimurid. Hal tersebut dilandasi atas dasar turut sertanya wali murid dalam pembelajaran jarak jauh. Wali murid dapat mengakses aplikasi tersebut secara realtime sehingga dapat mengetahui perkembangan anak dalam proses pembelajarannya. Pada aplikasi tersebut terdapat laman khusus yang dapat diakses untuk memberikan masukan atau berdiskusi dengan walikelas atau guru mata pelajaran.

Pelaksanaan Dan Evaluasi

Insiatif ini dievaluasi secara internal yang dilakukan dua tahap. Pertama, evaluasi internal dillakukan tim Pengawas SMA Negeri Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Kabupaten Jombang. Tujuan evaluasi internal untuk mengetahui proses penggunaan BBO dalam pembelajaran dan hambatan di lapangan serta penyelesaian permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran. Evaluasi ini dilakukan setiap enam bulan hingga setahun sekali. Kedua, evaluasi secara internal yang dilakukan oleh tim IT serta Stake Holder SMAN 3 Jombang tiap tiga bulan sekali, FGD diberikan kepada guru dan siswa berkaitan dengan kendala dan kekurangn dalam pembelajaran menggunaan BBO. Tujuan dari evaluasi untuk menyempurnakan program agar efektif dan efisien.

Terdapat tiga indikator untuk evaluasi internal, yaitu (1) interval banyaknya pemakaian BBO oleh guru dan siswa, (2) Keefektifan pembelajaran, dan (3) prosentase hasil belajar siswa. indikator 1 didapatkan dari hasil rekapitulasi pembelajaran selama tiga bulan kemudian dibuat diagram garis untuk mengetahui tren. Indikator 2 diukur dari angket kepuasan siswa dan guru dalam pemakaian BBO dalam pembelajaran serta kritik dan saran yang kemudian dibuatkan diagram keefektifan pembelajaran menggunakan BBO. Sedangkan indikator 3 diukur dari reta-rata hasil evaluasi siswa dan diukur berdasarkan standard penilaian yang telah ditetapkan di SMAN 3 Jombang. 

Hasil Evaluasi

Hasil evaluasi internal menunjukkan efektifnya pelaksanaan penilaian pembelajaran, baik PH, PTS, PAT. Tahun 2019 periode januari-juni dibutuhkan waktu 1 bulan dalam memersiapakan PTS dan PAT dengan banyak kepanitiaan, sedangkan setelah menggunakan BBO hanya dibutuhkan waktu kurang dari 1 minggu persiapannya. Sistem Penilaian berbasis bank data dapat digunakan sehingga menurunkankecurangan pada siswa. Guru tidak perlu mengoreksi karena nilai otomatis.

Pembelajaran berbasis Bank Materi, sebelum penggunaan BBO, guru akan kesusahan dalam pengarsipan tugas siswa dan materi yang harus dipersiapkan sebelum mengajar. Sedangkan setelah penggunaan BBO, Guru hanya menjadwalkan pembelajaran dan siswa dapat mengakses materi yang telah dipelajari kapanpun dan dimanapun. 

Covid-19

Penggunaan BBO sebagai layanan pembelajaran daring sangat selaras dengan kondisi pandemi COVID 19. Aturan pemerintah yang meniadakan Pembelajaran tatap muka sehingga diganti dengan Pembelajaran Daring/ Pembelajaran Jarak Jauh sudah dipersiapkan dengan adanya BBO. SMAN 3 Jombang selalu siap dengan kondisi tersebut karena layanan tersebut memang diperuntukkan untuk pembelajaran jarak jauh.

Beberapa penyesuaian dilakukan dengan pengaturan sistem mengajar dan penjadwalan yang disesuaikan dengan peraturan Menteri Pendidikan. Penggunaan presensi daring menggunakan BBO juga salah satu penyesuaian dengan adanya pandemi COVID-19. Selain itu, sekolah juga berusha memberikan keringanan dengan menyalurkan bantuan kuota sebagai bentuk tanggungjawab dengan adanya penggunaan pembelajaran daring dengan menggunakan BBO.

Pemilihan ketua osis secara daring menggunakan BBO juga menjadi salah satu penyesuaian yang dilakukan akibat adanya aturan pembelajaran daring. Siswa dapat memilih calon ketua OSIS melalui BBO. Dan hasil dapat dikalkulasikan secara realtime.

Pemangku Inovasi

Stake holder yang terlibat dalam inisatif ini adalah pihak Internal SMAN 3 Jombang dan Pengawas Cabdin Jombang. Pengawas dari Cabdin sebagai inspektor dalam mengontrol pembelajaran dengan memanfaatkan BBO. Sedangkan pihak interal SMAN 3 Jombang yakni Kepala Sekolah dan Wakilnya berperan dalam mengambil keputusan dalam sistem pelakasanaan pembelajaran daring menggunakan BBO. Selain itu Kepala Sekolah memfasilitasi kebutuhan dalam penyelenggaraan pembelajaran secara daring menggunakan BBO.

Faktor Penentu

Inisiatif ini membuktikan bahwa peran guru dan stakholder sangat penting dalam meningkatkan pengembangan BBO saat ini. Menurut data yang diambil pada awal januari 2021, Jumlah bank soal semakin bertambah dari 100 tiap KD hingga hampir 300 tiap KD per mata pelajaran. Begitu juga keefektifan materi yang dapat digunakan berulang apda tahun berikutnya. Penambahan Bandwith berperan dalam kelancaran penggunaan sistem BBO. Awal januari 2020 BBO  menggunakan jaringan dengan kapasitas bandwith 100 Mbps yang dapat menampung  sekitar 300 orang siswa aktif dalam satu waktu. Sedangkan saat ini di tahun 2021 bandwith sudah dinaikkan hingga 300MBps yang kuat menampung 1000 siswa.

Video Inovasi