SIISKA | Sistem Informasi Inovasi Sekolah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

Judul Inovasi

Optimalisasi Pemanfaatan Dan Penataan Sumber Daya Alam Sebagai Bagian Layanan Publik Di Smkn 1 Kendal-ngawi

Nama Sekolah

SMKN 1 KENDAL - KAB. NGAWI

Mulai Pelaksanaan

13 Jul 2020

Ringkasan Inovasi

Pandemi Covid-19 yang melanda bangsa Indoensia membawa dampak layanan pendidikan disekolah. layanan bagi masyarakat umum, alumni dan warga sekolah yang biasanya dilakukan secara bersamaan, baik diruang tata usaha, ruang bimbingan dan konseling (BK), dan ruang guru, dan menyebabkan terjadinya antrian dan kerumunan harus dilakukan pembatasan dan pengaturan secara ketat.

Pengaturan, penjadwalan, dan sosialisasi-sosialisasi yang dilakukan bagian administrasi sekolah bekerjasama dengan Humas dan kesiswaan ternyata hanya efektif untuk peserta didik, sedangkan masyarakat umum, alumni dan bapak/ibu guru dan karyawan tidak bisa diprediksi, sehingga pada hari-hari tertentu tetap terjadi antrian dan kerumunan, baik diruang TU, ruang BK maupun ruang guru.

Menyikapi hal tersebut, bapak ibu guru diamini oleh kepala sekolah mengusulkan untuk membuat tempat yang bisa dimanfaatkan mengurai antrian dan kerumunan, namun tetap merasa nyaman. Akhirnya diputuskan untuk menata dan memanfaatkan lahan sekitar lingkungan sekolah, terutama disekitar jalan masuk sekolah sampai gerbang utama. penataan dan pemanfaatan tersebut meliputi penataan jalan, pembuatan taman, pembuatan parkir sementara, pembuatan tempat duduk santai, selfie area, dan tempat cuci tangan disekitar taman depan gerbang sekolah.

Dengan inovasi berupa pembuatan fasilitas-fasilitas yang berada disekitar jalan masuk hingga gerbang utama sekolah tersebut terbukti mampu mengurai dan mengurangi antrian pengguna layanan di dalam lingkungan sekolah. Bahkan, masyarakat umum dari masyarakat sekitar sekolah turut memanfaatkannya untuk sekedar istirahat dan ber-swafoto.

Latar Belakang

1. Pandemi Covid-19 yang melanda bangsa Indonesia membawa dampak layanan pendidikan disekolah. Pengaturan, penjadwalan, dan sosialisasi-sosialisasi yang dilakukan bagian administrasi sekolah bekerjasama dengan Humas dan kesiswaan ternyata hanya efektif untuk peserta didik, sedangkan masyarakat umum, alumni dan bapak/ibu guru dan karyawan tidak bisa diprediksi, sehingga pada hari-hari tertentu tetap terjadi antrian dan kerumunan, baik diruang TU, ruang BK maupun ruang guru.

2. Bapak ibu guru diamini oleh kepala sekolah mengusulkan membuat tempat yang dimanfaatkan mengurai antrian dan kerumunan, namun tetap merasa nyaman. Akhirnya diputuskan untuk menata dan memanfaatkan lahan sekitar lingkungan sekolah,yang meliputi penataan jalan, pembuatan taman, pembuatan parkir sementara, pembuatan tempat duduk santai, selfie area, dan tempat cuci tangan disekitar taman depan gerbang sekolah.

3. Dengan inovasi berupa pembuatan fasilitas disekitar jalan masuk hingga gerbang utama sekolah terbukti mampu mengurangi antrian pengguna layanan di dalam lingkungan sekolah. Bahkan, masyarakat sekitar sekolah turut memanfaatkannya untuk sekedar istirahat dan ber-swafoto.

4. Pengguna inovasi adalah pengguna layanan sekolah yang terdiri dari masyarakat umum, alumni, dan warga sekolah, juga warga masyarakat lain yang berkepentingan.


Kesesuaian

Dengan mempertimbangkan latar belakang masalah dan tujuan munculnya inovasi, hingga hasil yang didapat, sangat sesuai dan relevan.

Kontribusi

Inovasi sekolah ini dalam rangka turut serta mewujudkan tujuan global pemerintah poin (XI.) Menjadikan kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan. Pada Sasaran Global poin ( 7.) Pada tahun 2030, menyediakan ruang publik dan ruang terbuka hijau yang aman, inklusif dan mudah dijangkau terutama untuk perempuan dan anak, manula dan penyandang difabilitas. Tepatnya pada sasaran nasional poin  (7.1.) Terwujudnya kota hijau yang berketahanan iklim, melalui penyediaan ruang terbuka hijau, paling sedikit di 12 kawasan perkotaan metropolitan dan 20 kota sedang, hingga tahun 2019.

Deskripsi

1. Memetakan lahan

2. Mengidentifikasi kebutuhan

3. Menyiapkan bahan material (termasuk dana)

4. Pengerjaan

5. Finishing 

6. Evaluasi dampak

Secara garis besar, kegiatan inovasi penataan dan pemanfaatan sumber daya alam di sekitar lingkungan sekolah diawali dengan memetakan dan mengukur lahan yang akan ditata dan dimanfaatkan. Setelah hasil pemetaan didapatkan, disusun fasilitas apa saja yang akan diadakan dilahan tersebut. ditetapkan akan dibangun pembatas jalan, taman, tempat parkir sementara, tempat duduk santai, tempat cuci tangan, selfie area, dan taman depan gerbang. Setelah itu, dana, bahan-bahan dan material didatangkan dan dikerjakan oleh pihak-pihak yang berkompeten, diawasi oleh komite sekolah. Setelah selesai, taman ditanami bibit-bibit bunga hasil pengumpulan dari warga sekolah, dan sebagian beli dari pembibitan. Dari hasil evaluasi, sejak taman mulai tampak subur dan bunga-bunga mulai tumbuh, banyak pengguna layanan yang menunggu antrian di depan ruang TU, ruang BK, dan ruang guru beralih ke area sekitar jalan sekedar untuk menunggu maupun mencari udara segar. Akhirnya, tidak tampak lagi antrian dan kerumunan di dalam lingkungan sekolah. 

Namun demikian, memang harus ada petugas yang tetap mengarahkan agar pengguna layanan menunggu sambil menikmati taman di area inovasi.

Nilai Inovatif

Secara umum, pemanfaatan sumber daya alam sebagai sarana mengalihkan perhatian pengguna layanan di instansi-instansi barangkali sudah banyak digunakan. Namun, secara lokalitas wilayah Sekolah, hal ini baru dilakukan. 

Atau karena ketidak tahuan sekolah dalam hal ini. 

Yang jelas bahwa inovasi penataan dan pemanfaatan sumberdaya alam dilingkungan sekolah ini berhasil mengatasi masalah yang dihadapi sekolah selama masa pandemi covid-19 ini.

Sumber Daya

1. Pendanaan, SDM, dan Regulasi.

2. Karena munculnya ide inovasi berasal dari warga sekolah, maka upaya menggerakkan sumber daya manusia lebih mudah. apalagi hasil yang akan dicapai nantinya sangat bermanfaat dan membantu mengurangi masalah safety pengguna layanan, termasuk warga sekolah.

Strategi Inovasi

1. Tidak ada regulasi khusus, tetapi ada petugas khusus yang menjaga, mengawasi, dan memelihara.

2. Sosialisasi dan membangun kesadaran masyarakat pengguna manfaat. terutama kepada petani-petani yang memiliki lahan pertanian disekitar area inovasi, agar turut serta menjaga dan tidak membuang sampah pertanian ke area taman.

3. Pengawasan dan evaluasi secara langsung dari waka. sarana prasarana.

Pelaksanaan Dan Evaluasi

Secara garis besar, evaluasi dilakukan secara langsung dengan melihat perencanaan, proses, dan dampak yang dihasilkan dari kegiatan inovasi oleh pihak-pihak yang berwenang (kepala sekolah, Humas, Kesiswaan, dan Komite sekolah)

Kegiatan inovasi ini juga mendapatkan saran dan masukan serta pengawasan dari stake holder, yaitu komite sekolah.

Evaluasi secara langsung, dengan melihat indikator keberhasilan inovasi berupa terurainya antrian dan kerumunan disekitar depan ruang TU, Ruang Bk, dan ruang guru.

Juga dimanfaatkannya hasil inovasi oleh masyarakat umum

Hasil Evaluasi

Output evaluasi berupa saran-saran masukan untuk perbaikan dan pengembangan.

outcome evaluasi berupa ide-ide pengembangan yang akan diterapkan didalam lingkungan sekolah.

adapun tindak lanjut yang dilakukan adalah dengan langkah-langkah waka sarana dan prasaran yang memprogramkan pemanfaatan dan penataan lahan didalam lingkungan sekolah sebagai taman kecil.

Covid-19

Pada dasrnya, inovasi ini dilatarbelakangi oleh layanan dimasa pandemi covid-19, sehingga segala hal yang direncanakan merupakan imbas langsung dari pembatasan-pembatasan dimasa pandemi.

Pemangku Inovasi

Kegiatan inovasi sekolah ini didukung oleh stakeholder sekolah, yaitu Komite Sekolah.

Komite Sekolah berperan dalam memberikan masukan dan saran - saran, serta mengawasi sejak perencanaan sampai finishing kegiatan.

Faktor Penentu

Faktor penentu keberhasilan inovasi adalah kjesadaran warga sekolah dan persetujuan kepala sekolah dan saran-saran dari komite sekolah.

Video Inovasi