SIISKA | Sistem Informasi Inovasi Sekolah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

Judul Inovasi

Strategi 3 M Memberi Koneksi, Membuka Informasi Dan Meningkatkan Literasi Membawa Sman 4 Pamekasan Lebih Berprestasi

Nama Sekolah

SMAN 4 PAMEKASAN - KAB. PAMEKASAN

Mulai Pelaksanaan

01 Dec 2023

Ringkasan Inovasi

Masalah yang ingin dipecahkan adalah bagaimana menghadapi dampak negatif dari penggunaan teknologi informasi, terutama dalam hal kepemilikan gawai (handphone) oleh siswa di SMAN 4 Pamekasan. Awalnya, kehadiran smartphone dan akses internet dianggap sebagai ancaman karena dikhawatirkan mengganggu aktivitas belajar mengajar di sekolah. Sekolah bahkan melakukan razia gawai dan memberikan sanksi kepada siapapun yang membawanya.


Inovasi yang diusulkan adalah "STRATEGI 3 M" yang mencakup Memberi Koneksi, Membuka Informasi, dan Meningkatkan Literasi. Langkah-langkah inovasi ini meliputi memberikan akses internet gratis bagi siswa untuk digunakan sebagai media pembelajaran, memfasilitasi pemakaian internet dengan batasan-batasan yang ditetapkan, serta memberikan bimbingan dan arahan dalam penggunaan internet di sekolah. Selain itu, inovasi ini juga mencakup peningkatan literasi siswa dalam mengakses informasi dan penggunaan teknologi.


Setelah inovasi dilaksanakan, hasilnya sangat positif. Teknologi informasi yang semakin maju ternyata memberikan dampak positif terhadap perkembangan siswa di sekolah. Inovasi "STRATEGI 3 M" mampu menghilangkan sekat pemisah antara sekolah dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang dan memanfaatkan akses informasi dengan baik dan benar. Dampak positif lainnya termasuk peningkatan minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, peningkatan prestasi siswa, peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap SMAN 4 Pamekasan, serta peningkatan keberhasilan adaptasi teknologi di bidang pendidikan. Inovasi ini juga mampu mengoptimalkan bakat dan inovasi dari siswa serta meningkatkan motivasi guru untuk berprestasi. Dengan demikian, inovasi "STRATEGI 3 M" telah berhasil mengubah permasalahan awal menjadi peluang dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi SMAN 4 Pamekasan.

Latar Belakang

Latar belakang inovasi "STRATEGI 3 M" adalah kehadiran internet dan penggunaan gawai pintar, terutama smartphone, yang pada awalnya memicu kontroversi di kalangan siswa. Peningkatan jumlah penggunaan smartphone dan internet dianggap sebagai sesuatu yang bias dan membawa banyak efek negatif, seperti gangguan pada aktivitas belajar mengajar, siswa dianggap lebih malas untuk belajar, dan persepsi lainnya yang timbul akibat dampak buruk smartphone. Namun, dengan adanya akses informasi yang terbuka dan kehadiran smartphone dan akses internet yang sudah tidak dapat dibendung lagi, diperlukan upaya untuk melakukan terobosan dan inovasi daripada selalu melihat smartphone dan internet sebagai bagian dari permasalahan.


Tujuan inovasi "STRATEGI 3 M" adalah untuk meningkatkan wawasan dan edukasi kepada siswa dalam memanfaatkan teknologi internet, mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki baik siswa maupun sekolah, menambah citra baik sekolah di masyarakat, dan beradaptasi dengan lingkungan terkait transformasi teknologi di bidang pendidikan. Dengan inovasi ini, diharapkan siswa dapat memanfaatkan teknologi dengan bijak dan layak, meningkatkan minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, meningkatkan prestasi siswa, meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap SMAN 4 Pamekasan, serta menunjukkan keberhasilan dari adaptasi teknologi di bidang pendidikan. Dengan demikian, inovasi "STRATEGI 3 M" diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi SMAN 4 Pamekasan.

Kesesuaian

Sudah sesuai karena inovasi ini berhubungan dengan pendidikan.

Kontribusi

Inovasi "STRATEGI 3 M" dari SMAN 4 Pamekasan memiliki kontribusi yang signifikan terhadap capaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Melalui inovasi ini, sekolah dapat berperan dalam mencapai beberapa target SDGs, seperti Pendidikan Berkualitas (SDG 4), Ketimpangan Mengurangi (SDG 10), dan Perdamaian, Keadilan, dan Institusi yang Kuat (SDG 16).


Dalam konteks Pendidikan Berkualitas (SDG 4), inovasi "STRATEGI 3 M" dapat meningkatkan akses siswa terhadap informasi dan pengetahuan melalui pemanfaatan teknologi internet. Hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dan mempersiapkan siswa untuk masa depan yang lebih baik. Selain itu, dengan memberikan kesempatan yang sama dalam akses informasi, inovasi ini juga berkontribusi dalam mengurangi ketimpangan (SDG 10) di bidang pendidikan. Terakhir, melalui peningkatan literasi dan pemanfaatan teknologi secara positif, inovasi ini juga mendukung terciptanya perdamaian, keadilan, dan institusi yang kuat (SDG 16) dengan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan positif bagi seluruh siswa. Dengan demikian, inovasi "STRATEGI 3 M" memiliki dampak yang sejalan dengan upaya global untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Deskripsi

Inovasi "STRATEGI 3 M" bekerja dengan cara memberikan akses internet gratis kepada siswa, memfasilitasi penggunaan internet dengan batasan-batasan yang ditetapkan, dan memberikan bimbingan dalam penggunaan internet di sekolah. Melalui pendekatan persuasif yang positif, inovasi ini mendorong siswa untuk memanfaatkan teknologi dengan bijak dan layak. Dengan memberikan akses internet yang terkontrol, sekolah dapat mengubah permasalahan awal menjadi peluang dengan memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran yang efektif.


Selain itu, inovasi ini juga mencakup peningkatan literasi siswa dalam mengakses informasi dan penggunaan teknologi. Dengan demikian, siswa dapat mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki baik oleh siswa maupun sekolah. Melalui pendekatan ini, inovasi "STRATEGI 3 M" berhasil mengubah persepsi negatif terhadap penggunaan teknologi menjadi dampak positif yang signifikan, seperti peningkatan minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, peningkatan prestasi siswa, dan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap SMAN 4 Pamekasan. Dengan demikian, inovasi ini berhasil mengatasi permasalahan awal dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi sekolah dan siswanya.

Nilai Inovatif

Inovasi "STRATEGI 3 M" memiliki keunikan dan nilai tambah dalam pendekatan yang persuasif dan positif dalam mengatasi permasalahan penggunaan teknologi di kalangan siswa. Inovasi ini juga memberikan akses internet gratis dan terkontrol, serta memberikan bimbingan dalam penggunaan internet di sekolah. Keunggulan daya penyelesaian masalah dari inovasi ini adalah mampu mengubah persepsi negatif terhadap penggunaan teknologi menjadi dampak positif yang signifikan, seperti peningkatan minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, peningkatan prestasi siswa, dan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap SMAN 4 Pamekasan. Inovasi ini juga memiliki kecepatan penyelesaian masalah yang efektif dan luasan target populasi penyelesaian masalah yang terjangkau oleh kinerja inovasi.

Sumber Daya

Sumber daya yang diperlukan untuk implementasi inovasi "STRATEGI 3 M" meliputi akses internet yang stabil dan berkualitas, infrastruktur teknologi informasi yang memadai di lingkungan sekolah, serta tenaga pendidik yang mampu memberikan bimbingan dalam penggunaan internet. Selain itu, diperlukan dukungan dari pihak sekolah dalam menyediakan akses internet gratis dan terkontrol bagi siswa, serta pembentukan kebijakan yang mendukung implementasi inovasi ini.


Selain sumber daya teknis, inovasi ini juga memerlukan sumber daya manusia yang kompeten dalam memberikan bimbingan dan pembinaan kepada siswa terkait penggunaan internet. Dukungan dari pihak pemerintah dan masyarakat juga menjadi sumber daya penting dalam memastikan keberlanjutan implementasi inovasi ini.

Dengan memanfaatkan sumber daya tersebut secara optimal, implementasi inovasi "STRATEGI 3 M" dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi sekolah dan siswanya, serta menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam mengatasi permasalahan seputar penggunaan teknologi di kalangan siswa.

Strategi Inovasi

Strategi keberlanjutan untuk inovasi "STRATEGI 3 M" melibatkan upaya memastikan kontinuitas akses internet gratis dan terkontrol bagi siswa, pengembangan program literasi digital yang berkelanjutan, serta pelatihan dan pengembangan kompetensi bagi tenaga pendidik terkait pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Selain itu, kerjasama dengan pihak terkait, seperti pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan perusahaan teknologi, dapat menjadi strategi untuk memperoleh dukungan dan sumber daya yang diperlukan.


Pengintegrasian inovasi ini ke dalam kebijakan sekolah dan kebijakan pendidikan di tingkat lebih luas juga menjadi strategi penting untuk memastikan keberlanjutan implementasi inovasi ini. Dengan melibatkan berbagai pihak terkait dan memastikan adanya dukungan yang berkelanjutan, inovasi "STRATEGI 3 M" dapat terus memberikan dampak positif bagi sekolah dan siswanya dalam jangka panjang.

Pelaksanaan Dan Evaluasi

belum

Metode pelaksanaan evaluasi inovasi "STRATEGI 3 M" meliputi pengumpulan data melalui survei dan wawancara, serta analisis data untuk mengevaluasi dampak inovasi terhadap siswa dan sekolah. Evaluasi dilakukan secara berkala, dengan indikator kinerja yang digunakan meliputi peningkatan jumlah siswa yang diterima di perguruan tinggi negeri, peningkatan prestasi siswa, peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah, dan peningkatan adaptasi teknologi di bidang pendidikan. Evaluasi dilakukan setiap akhir tahun ajaran untuk mengevaluasi dampak inovasi dalam jangka panjang.

Hasil Evaluasi

Hasil evaluasi inovasi "STRATEGI 3 M" menunjukkan output berupa peningkatan jumlah siswa yang diterima di perguruan tinggi negeri, peningkatan prestasi siswa, peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah, dan peningkatan adaptasi teknologi di bidang pendidikan. Outcome dari evaluasi tersebut mencakup peningkatan akses pendidikan tinggi bagi siswa, peningkatan kualitas pendidikan dan prestasi siswa, peningkatan citra sekolah di masyarakat, serta peningkatan pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, hasil evaluasi tersebut menunjukkan dampak positif inovasi "STRATEGI 3 M" terhadap perkembangan siswa dan sekolah dalam jangka panjang.

Covid-19

Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi banyak aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Untuk merespons pandemi ini, inovasi "STRATEGI 3 M" melakukan penyesuaian layanan dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi dan internet dalam pembelajaran jarak jauh. Sekolah menyediakan akses internet gratis dan terkontrol bagi siswa untuk memastikan kelancaran pembelajaran jarak jauh. Selain itu, tenaga pendidik juga dilatih untuk menggunakan teknologi dan internet dalam pembelajaran jarak jauh, seperti penggunaan platform pembelajaran online dan video conference.


Selain penyesuaian dalam pembelajaran, inovasi "STRATEGI 3 M" juga melakukan penyesuaian dalam pengembangan literasi digital. Sekolah memberikan edukasi dan pelatihan tentang penggunaan internet yang aman dan bertanggung jawab, serta memberikan informasi terkait pandemi COVID-19 dan cara pencegahannya melalui platform online.


Dalam hal evaluasi, inovasi "STRATEGI 3 M" juga melakukan penyesuaian dengan mengumpulkan data melalui survei online dan wawancara jarak jauh. Evaluasi dilakukan secara berkala untuk mengevaluasi dampak inovasi terhadap siswa dan sekolah dalam kondisi pembelajaran jarak jauh.


Dengan penyesuaian layanan yang dilakukan, inovasi "STRATEGI 3 M" dapat terus memberikan dampak positif bagi siswa dan sekolah dalam menghadapi pandemi COVID-19 dan masa depan pendidikan yang semakin digital.

Pemangku Inovasi

Inovasi "STRATEGI 3 M" melibatkan beberapa pemangku kepentingan yang terlibat dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi inovasi ini. Pemangku kepentingan utama adalah siswa, tenaga pendidik, dan pihak sekolah. Siswa merupakan pemangku kepentingan utama karena mereka adalah pengguna utama teknologi dan internet di lingkungan sekolah. Tenaga pendidik memiliki peran penting dalam memberikan bimbingan dan pembinaan terkait penggunaan internet dan teknologi dalam pembelajaran. Pihak sekolah memiliki peran penting dalam menyediakan akses internet gratis dan terkontrol bagi siswa, serta memastikan infrastruktur teknologi informasi yang memadai di lingkungan sekolah.


Selain itu, pihak pemerintah dan masyarakat juga menjadi pemangku kepentingan yang terlibat dalam inovasi ini. Pemerintah memiliki peran penting dalam memberikan dukungan kebijakan dan sumber daya yang diperlukan untuk implementasi inovasi ini. Masyarakat juga memiliki peran penting dalam memberikan dukungan dan partisipasi dalam implementasi inovasi ini.


Dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi inovasi ini, setiap pemangku kepentingan memiliki peran dan kontribusi yang berbeda. Siswa berperan sebagai pengguna utama teknologi dan internet, sehingga peran mereka adalah untuk memanfaatkan akses internet yang disediakan dengan baik dan benar. Tenaga pendidik berperan sebagai pembimbing dan pembina dalam penggunaan internet dan teknologi dalam pembelajaran. Pihak sekolah berperan dalam menyediakan akses internet gratis dan terkontrol bagi siswa, serta memastikan infrastruktur teknologi informasi yang memadai di lingkungan sekolah. Pemerintah dan masyarakat berperan dalam memberikan dukungan dan partisipasi dalam implementasi inovasi ini.

Faktor Penentu

Faktor penentu keberhasilan inovasi "STRATEGI 3 M" meliputi dukungan penuh dari pihak sekolah, partisipasi aktif siswa dan tenaga pendidik, serta ketersediaan infrastruktur teknologi informasi yang memadai. Selain itu, keterlibatan pemerintah dan masyarakat dalam mendukung implementasi inovasi juga menjadi faktor penentu keberhasilan. Kendala yang mungkin dihadapi termasuk resistensi terhadap perubahan, keterbatasan sumber daya, dan tantangan dalam mengelola akses internet yang aman dan terkontrol bagi siswa. Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, inovasi "STRATEGI 3 M" dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi pendidikan.

Video Inovasi