SIISKA | Sistem Informasi Inovasi Sekolah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

Judul Inovasi

Inovasi Markisa

Nama Sekolah

SMKN 2 NGANJUK - KAB. NGANJUK

Mulai Pelaksanaan

01 Jan 2020

Ringkasan Inovasi

Dengan MARKISA, siswa bisa belajar mengenai ekonomi koperasi serta mengelola dan mengembangkan koperasi agar lebih maju. Ilmu yang mereka dapatkan di kelas bisa diterapkan di koperasi secara langsung, dan nantinya akan berguna ketika mereka sudah terjun ke masyarakat sehingga bisa mengurangi tingkat pengangguran. Di SMKN 2 Nganjuk Kopsis langsung dikelola oleh siswa dengan bimbingan dan arahan dari bapak/ibu guru, sehingga diharapkan setelah Lulus mereka bisa menerapkan ilmunya di masyarakat. Dengan ilmu dan pengalaman yang mereka dapatkan di sekolah, siswa diharapkan dapat membangun dan mengembangkan koperasi di masyarakat. Koperasi harus lebih dikembangkan di masyarakat agar masyarakat terbantu dalam pemenuhan kebutuhannya dan kehidupannya menjadi lebih makmur.

Latar Belakang

Inovasi MARKISA ini bertujuan agar siswa mempunyai kesadaran untuk berkoperasi, hidup bergotong royong serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Permasalahan yang terjadi di setiap sekolah yaitu belum menjalankan peran koperasi siswa (kopsis) dengan baik, sehingga siswa tidak mengerti peran penting kopsis. Selain itu sesuai data statistik dari BPS  Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Agustus 2020 sebesar 7,07 %, meningkat 1,84% dibandingkan dengan Augustus 2019. Dengan MARKISA, siswa bisa belajar mengenai ekonomi koperasi serta mengelola dan mengembangkan koperasi agar lebih maju. Ilmu yang mereka dapatkan di kelas bisa diterapkan di koperasi secara langsung, dan nantinya akan berguna ketika mereka sudah terjun ke masyarakat sehingga bisa mengurangi tingkat pengangguran. Di SMKN 2 Nganjuk Kopsis langsung dikelola oleh siswa dengan bimbingan dan arahan dari bapak/ibu guru, sehingga diharapkan setelah Lulus mereka bisa menerapkan ilmunya di masyarakat. Dengan ilmu dan pengalaman yang mereka dapatkan di sekolah, siswa diharapkan dapat membangun dan mengembangkan koperasi di masyarakat. Koperasi harus lebih dikembangkan di masyarakat agar masyarakat terbantu dalam pemenuhan kebutuhannya dan kehidupannya menjadi lebih makmur.

Kesesuaian

MARKISA ini sesuai dengan kategori pendidikan, yaitu untuk meningkatkan mutu pendidikan dan lulusan. Untuk prodi akuntansi bisa mempraktekkan ilmu akuntansinya dalam pembukuan koperasi, fotocopy digunakan untuk praktek prodi administrasi perkantoran, sedangkan prodi marketing bisa praktek dalam jual beli di koperasi, dan untuk prodi tata busana dan seni tari bisa memasarkan produknya melalui koperasi siswa. Sehingga dengan MARKISA siswa bisa mempraktekkan ilmu yang dipelajari dan nantinya mereka bisa menerapkan dalam kehidupan masyarakat. Dengan mengembangkan koperasi di masyarakat, maka bisa mengurangi pengangguran dan tingkat kemiskinan bisa berkurang sesuai dengan TPB (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan).

Kontribusi

Dengan adanya koperasi siswa di SMK Negeri 2 Nganjuk, kebutuhan siswa siswi dalam proses belajar dapat terpenuhi dengan mudah mulai dari alat tulis, atribut sekolah, buku pelajaran sampai dengan fotocopi. Siswa siswi di SMK Negeri 2 Nganjuk juga bisa belajar berinvestasi dengan cara menanamkan modal berupa simpanan pokok dan simpanan wajib, dan nantinya mereka juga akan mendapatkan laba yang dinamakan dengan SHU ( Sisa Hasil Usaha). Selain itu mereka bisa belajar berorganisasi dalam koperasi serta mereka juga bisa belajar dalam pengelolaan koperasi siswa, yang nantinya setelah lulus dari SMK Negeri 2 Nganjuk, mereka diharapkan bisa menerapkan ilmu perkoperasian yang mereka dapatkan di SMK Negeri 2 Nganjuk ini. Sehingga jika mereka lulus dan bisa menerapkan ilmu perkoperasian yang telah mereka dapatkan, hal ini bisa mengurangi pengangguran dan bisa juga menambah lapangan kerja di masyarakat nantinya. Dengan bekal imu yang telah mereka dapatkan, mereka bisa bekerjasama dalam pembentukan koperasi, sehingga bisa menarik masyarakat untuk menjadi anggota koperasi. Hal ini bisa menjadikan masyarakat di sekitar mereka menjadi lebih makmur dan sejahtera.

Deskripsi

MARKISA merupakan kepanjangan dari MAnfaat kebeRadaan KoperasI SiswA. Siswa bisa belajar mulai dari membangun sebuah koperasi. Pembentukan koperasi terdiri dari beberapa anggota/masyarakat yang mempunyai tujuan yang sama untuk mensejahterakan kehidupan mereka serta bisa mengurangi pengangguran di masyarakat. Dari beberapa anggota tersebut membayarkan Modal berupa Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib, yang kemudian dikelola untuk membangun sebuah usaha seperti Toko dan Simpan Pinjam. Dengan ilmu yang telah diterima dan pengelolaan sistem manajemen koperasi yang baik, maka koperasi tersebut akan berkembang denan baik dan akhirnya bisa mengurangi tingkat pengangguran serta mengurangi kemiskinan di masyarakat. Para anggota bisa merasakan manfaatnya dengan tercukupinya kebutuhan serta mendapatkan SHU pada setiap akhir periode. Dalam pembentukan koperasi nanti bisa bekerjasama dengan Dinas Koperasi setempat untuk mendapatkan arahan dan bimbingan agar koperasi bisa berkembang lebih maju dan pesat.

Nilai Inovatif

Sisi inovatif dari MARKISA ini adalah mengembangkan koperasi siswa yang dikelola langsung oleh siswa, karena di berbagai sekolah kebanyakan koperasi siswa (kopsis) hanya sebagai nama tanpa ada pengelolaan langsung dari siswa. Di SMKN 2 Nganjuk, kopsis langsung dikelola oleh sisa mulai dari pengumpulan simpanan pokok dan wajib, pembukuan, transaksi jual beli sampai dengan RAPB, RAT dan pembagian SHU, dengan bimbingan dan arahan dari Bapak Ibu guru yang bertugas serta dari DisnakerKop &UMKM Kabupaten Nganjuk. Sehingga dengan bekal ilmu yang diperoleh nantinya diharapkan setelah Lulus mereka bisa mengembangkan koperasi di desanya agar bisa mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia.

Sumber Daya

Keuangan : Sumber daya keuangan diperoleh dari simpanan pokok anggota yang dibayarkan pada awal menjadi anggota (awal masuk kelas x) sebesar Rp 10.000,-per siswa. Dan simpanan wajib yang dibayarkan setiap bulan sebesar Rp 5.000,-per siswa.

Manusia : Sumber daya manusia dari seluruh siswa SMKN 2 Nganjuk, dan Bapak, Ibu Guru Karyawan sebagai pembimbing serta Dinas Koperasi Kabupaten Nganjuk sebagai Penasehat.

Penunjang : 2 unit mesin fotocopy, 1 unit mesin press, 1 unit mesin laminating, 1 unit komputer, 1 unit printer.

Dengan Sumber daya yang dimiliki koperasi siswa, maka kopsis SMKN 2 Nganjuk bisa berkembang dengan baik walaupun pada masa pandemi, meskipun pendapatan yang diterima turun tetapi masih bisa berkembang dan menghasilkan SHU. Untuk memastikan keberlanjutan sumber daya, setiap siswa yang menjadi siswa di SMKN 2 Nganjuk wajib menjadi anggota kopsis, serta untuk pengelolaan keuangan/pembukuannya menggunakan system akuntansi, sehingga koperasi di SMKN 2 Nganjuk tetap berdiri dan berkembang lebih baik. 


Strategi Inovasi

Dalam aspek sosial keberadaan koperasi siswa ini bisa melatih siswa dalam berorganisasi, bergotong royong, serta bekerja sama dalam pengembangan koperasi. Siswa siswi sebagai anggota juga bisa dengan mudah terpenuhi kebutuhannya dalam proses belajar.


Dalam aspek ekonomi keberadaan koperasi bisa membantu siswa dalam berlatih untuk manajemen ekonomi koperasi, serta mereka juga bisa mendapatkan SHU dari simpanan yang telah mereka setorkan, dan SHU beserta simpanan yang mereka peroleh pada saat kelas xii bisa mereka pergunakan untuk biaya tambahan rekreasi ataupun untuk uang saku mereka. Dengan bekal ilmu koperasi yang didapatkan, mereka bisa menerapkan di desanya masing-masing, sehingga Koperasi yang berada di desa juga bisa berkembang dengan lebih baik agar bisa memakmurkan masyarakatnya.


Dalam hal lingkungan, keberadaan koperasi selain bermanfaat bagi warga sekolah, juga bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar sekolah yang membutuhkan alat tulis ataupun fotocopy, sehingga masyarakat bisa lebih mudah untuk melengkapi keperluannya


Pelaksanaan Dan Evaluasi

Apakah MARKISA ini telah dievaluasi secara resmi baik internal maupun eksternal?


Kami membuat kuesioner untuk mengetahui manfaat keberadaan koperasi siswa, serta bagaimana pelayanan dan pengelolaannya. Pada setiap akhir tahun kopsis selalu mengadakan Rapat Anggota yaitu Rapat Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) serta Rapat Anggota Tahunan (RAT). Pada rapat tersebut, pengurus menyampaikan program kerja serta laporan pertanggungjawabannya, dan anggota juga memberikan saran untuk kemajuan koperasi. Dampak yang diperoleh dari inovasi MARKISA ini adalah para siswa bisa mengetahui manfaat serta bisa mengembangkan koperasi di tingkat sekolah maupun di masyarakat nantinya, agar peran koperasi bisa dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat sehingga bisa meningkatkan kemakmuran dan mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia.


Indikator yang kami gunakan dalam pengambilan kuesioner untuk mengetahui pendapat siswa mengenai keberadaan koperasi siswa di SMKN 2 Nganjuk serta untuk mengetahui pelayanan dan pengelolaannya. Waktu pengambilan kuesioner ini mulai tahun 2017 – 2019. Populasi dari kuesioner ini yaitu seluruh anggota Kopsis di SMKN 2 Nganjuk. Dikarenakan banyaknya anggota yang mencapai 1.290 siswa maka kami mengambil sampel sebanyak 1  siswa setiap prodi pada setiap tingkat di setiap tahunnya. Dan kami menggunakan skala Likert untuk menganalisis hasil dari kuesioner.

Hasil Evaluasi

Hasil dari kuesioner yang telah diambil adalah:

- Pada Tahun 2017 siswa SMK Negeri 2 Nganjuk setuju dengan adanya koperasi siswa dan pelayanan serta pengelolaanya juga baik.


- Pada Tahun 2018 dan 2019 siswa SMK Negeri 2 Nganjuk sangat setuju dengan adanya koperasi siswa dan pelayanan serta pengelolaannya juga sangat baik


Covid-19

Pelayanan pada saat pandemi covid 19 dilakukan secara daring dengan menggunakan media sosial, sedangkan pada saat new normal/tatap muka tetap dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan.

Sebagai contoh pada saat pelayanan pembelian seragam sekolah, kami dari pihak kopsis membuat google form untuk merekap pesanan yang diajukan oleh siswa baru, dan petugas/pengurus kopsis merekap hasil pesanan yang diterima. Setelah barang siap, siswa baru diberi tahu untuk mengambil seragam dengan jadwal yang telah disesuaikan serta tetap mematuhi protokol Kesehatan, untuk pembayarannya bisa via transfer. Begitu pula untuk pembelian/pemesanan buku atau barang dagang lainnya. Sehingga pada saat pandemi covid 19, pelayanan kopsis tetpa berlangsung. Untuk Rapat anggota dilaksanakan secara Daring, sehingga kegiatan kopsis tetap berlangsung tanpa ada kendala.


Pemangku Inovasi

Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Mikro Kab. Nganjuk sebagai penasehat koperasi siswa, sehingga inovasi MARKISA bisa tetap berkembang dan bisa menjadi contoh bagi sekolah yang lain.

Kepala sekolah sebagai penanggung jawab koperasi siswa sangat berperan penting dlam MARKISA ini, karena atas bimbingan dan arahan beliau MARKISA bisa dirasakan oleh seluruh pihak.

Guru pembina sebagai pembina anggota, pengurus dan pengawas koperasi dalam pengelolaan koperasi siswa.

Pengurus & Pengawas (siswa-siswi terpilih) sebagai pengelola koperasi demi pengembangan dan kemajuan koperasi siswa.

Anggota (siswa-siswi SMKN 2 Nganjuk) sebagai investor atau pemberi modal koperasi berupa simpanan pokok dan simpanan wajib serta sebagai pelaku dan sasaran MARKISA.


Faktor Penentu

Faktor penentu keberhasilan MARKISA yaitu minat siswa untuk berkoperasi sehingga mereka bisa belajar berorganisasi, bergotong royong, berinvestasi dalam pengelolaan dan pengembangan koperasi siswa, serta kebutuhan mereka dalam proses belajar bisa terpenuhi. Selain itu, para siswa bisa menerapkan ilmu yang telah mereka dapatkan di koperasi siswa dengan bergabung ataupun membentuk koperasi sendiri di masyarakat, sehingga mereka bisa membuka lapangan kerja serta bisa menjadikan masyarakat sekitar lebih makmur.

Faktor kendalanya tidak adanya minat siswa untuk mengembankan koperasi, sehingga semua tujuan tidak akan tercapai.


Video Inovasi